You are here
Museum Sangiran
Museum Sangiran adalah sebuah situs arkeologi di pulau Jawa. Museum Sangiran luasnya sekitar 48 kilometer persegi, dan terletak 15 kilometer sebelah utara kota Surakarta. Letaknya di lembah Sungai Solo, secara administratif Sangiran berada di kabupaten Sragen dan Karanganyar. Sangiran ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sebagai cagar budaya pada tahun 1977 dan terdaftar sebagai situs warisan dunia UNESCO.
Seorang antropolog bernama Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald yang memulai penelitian di situs tersebut pada tahun 1934. Pada tahun-tahun berikutnya, dalam penggalian tersebut ditemukan fosil nenek moyang manusia pertama, Pithecanthropus Erectus, atau manusia Jawa. Mereka menemukan 60 fosil di antaranya dibandingkan fosil Meganthropus Palaeojavanicus lainnya yang ada di situs tersebut.
Museum Sangiran menyajikan sejarah awal manusia sejak sekitar 2 juta tahun hingga 200.000 tahun yang lalu. Saat itulah Pliosen Pleistosen. Terdapat 13.086 koleksi fosil hominid, dan merupakan situs hominid tegak, terlengkap di Asia. Pengunjung juga dapat melihat fosil hewan bertulang belakang, fosil perairan, fosil tumbuhan laut, dan peralatan perkakas batu.
Di dekat museum ditemukan sebuah kubah, dan itu adalah pusat studi. Ia melakukan penelitian proses erosi hingga membentuk depresi, dan menemukan lapisan tanah yang mengandung informasi tentang kehidupan pada zaman dahulu.
Copyright © 2025,