You are here
Tangkuban Perahu

Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Jawa Barat. Jaraknya 20 kilometer dari kota Bandung dan memiliki ketinggian 2.084 meter. Bentuk gunung tersebut merupakan pusat pergerakan letusan Stratovolcano untuk bermanuver. Bentuk kubah bebatuan tersebut sebagian besar mengeluarkan belerang dan mineral yang dilepaskan dari letusan batuan gunung berapi, serta bebas dari uap belerang gunung. Gunung Tangkuban Perahu berada di bawah kendali ilmu biologi Pemerintah Jawa Barat.
Tangkuban Perahu berkaitan dengan legenda setempat, dikisahkan Sangkuriang gugur dibawa bersama ibunya yang bernama Dayang Sumbi. Untuk menggagalkan niatnya untuk menikahinya, Dayang Sumbi meminta Sangkuriang membuatkan perahu dalam satu malam. Begitu usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu tersebut hingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu yang kemudian mendaki gunung tersebut dikenal dengan nama Tangkuban Perahu. Itu adalah gunung berapi hidup tertutup yang berdiri diawasi oleh dewan direksi pusat vulkanologi. Banyaknya kawah yang masih menunjukkan tanda-tanda aktivitas gunung berapi. Diantaranya penampakan gas belerang dan sumber air panas di kaki gunung yang berada di kawasan antara lain Sumber Air Panas Ciater.
Cekungan Gunung Tangkuban Parahu dari dalam berupa perbukitan dan pegunungan di kedua sisinya memperkuat keberadaan kawah berukuran besar. Hal ini diyakini oleh para ahli geologi bahwa wilayah Tableland berada pada ketinggian sekitar 709 meter di atas permukaan laut. Itu sisa-sisa gunung berapi purba yang dikenal sebagai Gunung Sunda. Tangkuban Parahu sisa-sisa peninggalan purbakala Gunung Sunda yang aktif. Perkembangannya seringkali terlihat seperti gunung berapi di kawasan Selat Sunda dan Ngorongoro. Oleh karena itu, legenda tersebut merupakan cerita yang diyakini masyarakat daerah Sangkuriang sebagai dokumentasi tradisi Sunda pada masa sekarang.
Copyright © 2025,