You are here
Kraton Jogja
Kraton disebut juga Karaton, Keraton, atau Keraton, kata tersebut berasal dari Keratuan yang berarti tempat bersemayamnya Raja. Penjelasan sederhana yang lebih luas berarti setiap struktur dan bangunan Kraton Jogja mempunyai makna yang diperlukan berkaitan dengan hakikat falsafah hidup masyarakat Jawa. Secara arti Sangkan Paraning Dumadi berarti asal usul sekaligus tujuan makhluk.
Umumnya rumah Keraton Yogyakarta terbentang 5 kilometer barat daya hingga Desa Krapyak dan menyatu di utara hingga Tugu Tugu. Garis pembalikan linier menceritakan simbol filosofis: arah dari selatan ke utara melambangkan lahirnya makhluk dari tempat tinggi ke dunia yang rusak, sebaliknya melambangkan kembalinya makhluk ke Dumadi (Tuhan dalam filsafat Jawa). Istana adalah gambaran fisik dan sekaligus Raja merupakan gambaran jiwa yang diperlukan, yang hadir dalam wujud.
Kraton Jogja berada di titik garis lurus dengan Tugu melambangkan kehidupan jalanan yang penuh godaan. Pasar Beringharjo melambangkan godaan perempuan, dan bangunan Kepatihan melambangkan godaan kekuasaan. Jalan lurus menghubungkan Keraton Yogyakarta, dan tugu Tugu melambangkan eratnya hubungan antara makhluk dengan Sang Pencipta (Sangkan Paraning Dumadi). Tugu Tugu dalam arti singkat melambangkan Lingga (alat kelamin laki-laki), dan Krapyak melambangkan Yoni (alat kelamin perempuan). Oleh karena itu Istana merupakan perpaduan fisik dari dua hal.
Copyright © 2024,