Museum Ulen Sentalu

 

Museum Ulen Sentalu tidak bisa dipisahkan dengan Taman Kaswargan, sebuah kawasan dengan situs bersejarah dan fungsi kawasan. Misalnya saja Hastorenggo Guest Homes yang diprakarsai oleh Sultan Hamengkubuwono VII (1877-1921). Wisma Kaliurang dikelola oleh Komisi Permusyawaratan Nasional. Letaknya di tanah Revolusi Kemerdekaan tahun 1945-1949. Museum seni budaya Jawa yang berada di Yogyakarta dan museum Ulen Sentalu berawal dari kecintaan terhadap kekeluargaan dan mengangkat tekstil batik. Melihat kenyataan yang ada pada tahun 1970, beberapa batik kuno menimbulkan keprihatinan yang mendalam terhadap keluarga, hal ini menjadi awal mula berdirinya museum untuk menyelamatkan batik kuno Ulen Sentalu.

Gagasan ini mendapat respon positif dari empat kerabat Keraton Mataram. Namun mereka yang mampu melindungi inspirasi tersebut, antara lain Sri Paduka Paku Alam VIII (Pengageng Pura Paku Alaman 1937 hingga 1998), Sunan Paku Buwono XII (Raja Kasunanan Hadiningrat Surakarta 1945 hingga 2004), Gulat Ratu Alit KGPH Kanjeng Poeger (Paman Sri Sultan Hamengkubuwono X Raja Ngayogyakarta Hadiningrat 1989) dan Gulat Nurul Kusumawardhani (Putri Sri Mangkunegara VII). Melalui tempat penyimpanan relatif kerajaan ini, Sentalu Ullen mendapat hibah pribadi berupa kain batik, aksesoris, gambar, naskah, dan kisah hidup di keraton.

Bangunan museum didominasi desain yang unik dan tercatat dalam bidang yang seluruh konstruksi gaya bangunannya selaras dengan lingkungan sekitarnya. Pencipta desain repositori konstruk Ulen Sentalu adalah DR. KP. Nabi Widyadiningrat. Museum Ulen Sentalu memiliki dua bangunan utama, Gua Selo Giri (katakombe) dan Bale Kambang (kompleks bangunan di atas air Dravida). Terdiri dari bangunan Bale Kambang Sekar Bale Kedathon. Rumah Batik Mode khas Yogyakarta dan Surakarta, Rumah Batik Pesisir ningrat adalah salah satu hal yang dirindukan. Koleksi ini terdapat di Gua Selo Giri Museum Ulen Sentalu.

Indonesia Tourism: 
Wisata Yogyakarta