You are here
Pertunjukan Wayang Kulit
Pertunjukan Wayang Kulit merupakan seni pertunjukan tradisional. Ada bukti bahwa wayang sudah ada sebelum agama Hindu datang ke Asia Tenggara, dibawa oleh pedagang India. Namun, mungkin ada hal baik bahwa cerita adat memengaruhi perkembangan wayang. Catatan pertama tentang pertunjukan wayang kulit berasal dari sebuah prasasti bertanggal 930 M, yang menyebutkan bahwa Galigi adalah seorang pemain wayang. Saat ini, tampaknya beberapa ciri teater wayang kulit tradisional masih ada. Galigi adalah seorang pemain keliling yang diminta untuk tampil dalam acara kerajaan khusus. Pertunjukan tersebut menampilkan cerita tentang Bima dari kisah Mahabharata.
Wayang kulit ditampilkan pertama pada tahun 1890
Dalang di balik keseluruhan pertunjukan para pemain wayang kulit. Pemain duduk di belakang layar dan bercerita. Dengan orkestra tradisional di latar belakang untuk memberikan melodi dan ritme konvensional yang bergema, Dalang memodulasi suaranya untuk menciptakan ketegangan yang meningkatkan drama. Cerita tersebut merupakan klimaks dari permainan dengan kemenangan kebaikan atas kejahatan.
Budaya Hindu datang dari India dan mengadopsi kepercayaan lokal. Bahasa Sansekerta menjadi bahasa istana sastra Jawa. Umat Hindu mengubah wayang untuk menyebarkan agama dan cerita mereka dari sastra Sansekerta. Kemudian, campuran wayang Islam menyelaraskan agama Hindu dan budaya Jawa tradisional. Di Jawa, bagian barat Sumatera dan beberapa daerah terus memainkan cerita lama selama beberapa dekade. Pengaruh agama Hindu berlaku untuk kisah-kisah tradisional yang terlupakan atau terintegrasi ke dalam drama agama Hindu. Angka-angka wayang hadir dalam lukisan-lukisan waktu itu, seperti atap ruang sidang di Klungkung, Bali.
Ketika Islam mulai menyebar di Pulau Jawa, melihat Tuhan dalam bentuk manusia apa pun dilarang. Jadi, gaya melukis dan pertunjukan bayangan diterapkan dalam bentuk. Raden Patah ingin melihat wayang dalam bentuk tradisional tetapi gagal mendapatkan izin dari pemimpin Islam. Sebagai alternatif, para pemimpin agama beralih ke prototipe boneka wayang Islam yang terbuat dari kulit domba dan hanya menampilkan bayangan, bukan angka-angka diri mereka sendiri. Gambar-gambar terlarang hanya bayangan wayang yang ditampilkan lahir.
Untuk harga terbaik, silahkan info kapan dan jumlah peserta disini
Copyright © 2025,